Sabtu, 19 September 2015

Liburan Sehari ke Malang




Bercerita mengenai liburan, mengingatkanku pada liburan dadakan yang ku lakukan bersama teman-temanku. Liburan itu merupakan liburan kenaikan kelas dimana pada saat itu aku duduk dibangku kelas 11. Awal mulanya aku bersama teman-temanku telah merencanakan untuk menikmati liburan tersebut selama empat hari tiga malam. Kami memilih Malang menjadi saksi kebersamaan kami yang nantinya akan terekam menjadi sebuah kenangan manis sebelum kami berpisah dikelas 12 nanti. Temanku yang menjadi koordinator kegiatan ini  begitu antusias dalam menyiapkan dan menyusun rundown kegiatan kami selama di Malang nanti. Dua hari berikutnya setelah melaksanakan UAS kami sepakat berkumpul untuk membahas lebih lanjut liburan kami. Aku benar-benar tidak sabar menunggu hari itu tiba setelah melihat rundown kegiatan kami yang bila dibayangkan akan menjadi liburan yang sangat menyenangkan dan pasti tidak akan pernah bisa kami lupakan.
Satu minggu kemudian, kami mendapat kabar bahwa pihak sekolah tidak memperkenankan kami untuk melakukan perjalanan liburan diluar Surabaya, tetapi apabila kami tetap bersikeras keluar kota, sekolah tidak akan bertanggungjawab apabila terjadi sesuatu selama liburan. Setelah mengetahui pengumuman tersebut, beberapa dari teman-temanku terpaksa mundur tidak menngikuti liburan lantaran tidak mendapatkan ijin dari orangtua mereka apabila tidak ada wali kelas atau guru pendamping dalam liburan tersebut. Melihat presentase jumlah yang tidak ikut lebih besar daripada yang tetap ikut, dengan terpaksa liburan kami dibatalkan karena mengingat biaya yang kami keluarkan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan seluruhnya ikut.
Kekecewaan terlihat jelas dari mata teman-temanku termasuk aku. Bagaimana tidak, liburan yang sudah kami tunggu-tunggu dan kami persiapkan harus kandas lantaran tidak mendapatkan ijin. Akhirnya beberapa teman-temanku memutuskan untuk menghabiskan liburan bersama keluarga mereka masing-masing. Aku dan sahabatku yang memang dari awal telah mengosongkan waktu kami untuk liburan bersama teman-teman kelas terpaksa hanya bisa duduk manis dirumah.
Ketika hari terakhir kami menjalani UAS, aku bersama para sahabatku telah membuat janji untuk berkumpul di kantin sepualng sekolah. Selama menunggu makanan pesanan kami datang, kami lebih banyak bercerita tentang mengenai UAS mata pelajaran fisika yang lumayan susah. Setelah selesai menghabiskan makanan kami, tiba-tiba salah satu sahabatku bercerita mengenai salah satu tempat wisata yang baru dibuka dan lagi hits, melihat instagram dipenuhi dengan banyak orang yang meng-upload foto mereka di tempat wisata yang bernama Museum Angkut itu. Melihat begitu menariknya tempat tersebut dan cocok bagi kami yang suka selfie, kami sepakat hari berikutnya untuk berlibur sehari ke Museum Angkut. Kemudian salah satu sahabatku langsung menghubungi travel untuk memesan elf.
                   Keesokan harinya, kami berkumpul didepan sekolah untuk menunggu elf yang nantinya akan mengantarkan kami menuju Museum Angkut. Sebenarnya jumlah kami ada sebelas orang namun, karena tiga dari teman kami yang bangun kesiangan terpaksa kami berangkat hanya berdelapan. Selama diperjalanan, kami berselfie ria dan menikmati perjalanan kami sambil bernyanyi bersama. Setelah sampai di Museum Angkut, ternyata kami datang terlalu pagi dan baru dibuka dua jam berikutnya. Aku dan teman-temanku bingung karena liburan dadakan yang kami lakukan hanya untuk ke Museum Angkut, kami tidak memiliki rencana lain untuk berwisata di tempat lain. Melihat kami yang kebingungan, Pak Budi selaku sopir elf, mengusulkan kami untuk pergi ke salah satu rumah makan untuk makan dan beristirahat sejenak sebelum menuju Museum Angkut, karena menurut cerita Pak Budi kita tidak diperbolehkan membawa makanan ke dalam Museum Angkut dan kita akan berjalan lumayan jauh untuk bisa menikmati semua landmark buatan tersebut. Setelah sampai dirumah makan terdekat, kami segera memilih menu makanan karena perut kami yang sudah meminta untuk segera diisi. Setelah selesai makan, kami berembuk untuk memikirkan tempat yang akan kami tuju setelah dari Museum Angkut nanti. Akhirnya kami sepakat untuk ke Alun-Alun Kota Batu karena kami berencana akan membeli susu yang terkenal didekat alun-alun tersebut selain itu letaknya yang dekat dengan Masjid memudahkan kami untuk menunaikan sholat Ashar nanti.
                   Dua jam berikutnya kami menuju kembali ke lokasi Museum Angkut dan segera mengantre karena tempat tersebut sudah dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Didalam Museum Angkut ini ternyata terdapat enam zona diantaranya ialah Zona Edukasi dimana kita akan mendapatkan informasi mengenai sejarah perkembangan transportasi, kemudian Zona Sunda Kelapa dan Batavia yang menyajikan replika Pelabuhan Sunda Kelapa lengkap dengan miniatur kapal yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya, Lalu terdapat  Zona Jepang, Zona Uni Eropa,dan Zona Hollywood dimana disajikan landmark yang terkenal dan ciri khas dari setiap wilayah tersebut , serta Zona Gangster dan Broadway yang akan mengajak kita masuk ke dalam dunia gangster dan broadway yang hits ditahun 1970an. Zona Edukasi merupakan zona yang pertama kali kita temui ketika baru memasuki Museum Angkut dan menjadi awal dari rute yang akan kita lewati. Selama didalam Museum Angkut, kami menghabiskan waktu selama dua jam untuk berfoto disetiap landmark buatan yang begitu menarik ini. Zona yang paling aku sukai ialah ketika berada di Zona Gangster dan Broadway terutama di bagian zebracross. Hampir semua orang selalu meng-upload foto mereka melalui akun instagram mereka saat berada di Zona Gangster dan Broadway ini. Singkat cerita setelah kami puas mengunjungi Museum Angkut, kami bergegas menuju Alun-Alun kota Batu dan melaksanakan sholat Ashar di Masjid terdekat, setelah selesai sholat kami menuju ke toko susu dan membeli beberapa susu untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Setelah setengah jam menikmati pemandangan di Alun-Alun yang semakin malam semakin ramai itu, kami pun memutuskan untuk mengakhiri liburan di Malang dan segera menuju ke Surabaya. Dipertengahan perjalanan, kami berhenti sejenak di warung penyetan yang terletak dipinggir jalan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan. Kami begitu terkejut ketika menanyakan harga semua makanan yang telah kita makan, bagaimana tidak harga makanan kami dua kali lipat dari harga makanan tersebut di Surabaya. Namun kami menyadari bahwa itu juga merupakan kesalahan kami yang tidak bertanya terlebih dahulu mengenai harga makanan tersebut. Akhirnya setelah kami menyelesaikan pembayaran tersebut, kami melanjutkan kembali perjalanan kami ke Surabaya. Sekitar pukul 21.00 wib kami telah sampai di Sekolah kami dan tak kuduga ternyata ayahku bersama orang tua sahabatku lainnya telah menunggu kami.
                   Begitulah cerita liburan dadakan yang kulakukan bersama teman-temanku, dimana itu merupakan pengalaman pertamaku liburan bersama teman-teman tanpa didampingi orang tua maupun pihak sekolah. Meskipun liburan ini hanya sehari dan tidak terkodinir, kami merasa puas karena semua berjalan dengan lancar tanpa ada kendala sama sekali. 



Sabtu, 12 September 2015

Iklan Favorit dan Iklan Tidak Masuk Akal


Iklan Favorit Menurut Saya

"Iklan Biskuat Semangat Ibu dan Anak"

https://www.youtube.com/watch?v=C0ayAGh8o6Q 


 

 Ringkasan Iklan :

Dalam iklan ini mengisahkan seorang ibu yang berprofesi sebagai atlit lari sedang melatih anaknya agar kelak anaknya dapat menjadi atlit yang hebat. Sang ibu selalu menghampiri anaknya dan memberikan semangat ketika anaknya mulai kelelahan hingga akhirnya sang anak bisa melewati kecepatan lari sang ibu.

 

Alasan Saya Suka :

Pesan yang disampaikan iklan tersebut adalah bahwa pentingnya peran ibu dalam perkembangan anak. Selain itu monolog tokoh ibu begitu menginspirasi kita untuk membangun daya juang, pantang menyerah, dan semangat hidup. Apabila dilihat dari sisi sinematografi iklan ini begitu menarik karena suasana dan tempat yang mendukung sehingga iklan ini sangat menyentuh hati.


Iklan yang tidak Masuk Akal Menurut Saya

 "Iklan Mizone Fres In Kesatria Semangat edisi Sandal Ayu Ting Ting"

https://www.youtube.com/watch?v=qyi3PaG4318

 

 

 

Ringkasan Iklan :

Iklan ini berawal dari seorang laki-laki yang menemukan sebuah sandal, kemudian datanglah seorang wanita yang menanyakan perihal benda yang ditemukan laki-laki tersebut. Ketika melihat sandal tersebut ternyata terdapat nama Ayu T dalam sandal tersebut. Sang wanita pun langsung minum mizone dan segera mencari pemilik sandal itu. Dari mulai Ayu Tongsis, Ayu Tenan, Ayu Tebak, Ayu Tomboy, Ayu Tempel hingga akhirnya bertemulah dengan pemilik sandal tersebut yaitu Ayu Ting Ting.

Alasan Saya Tidak Suka : 

Menurut saya, iklan ini kurang masuk akal bagaimana bisa seseorang yang telah meminum mizone dapat dengan cepat menemukan pemilik sandal tersebut. Meskipun iklan ini terlihat lucu tapi bagi saya iklan ini kesannya dilebih-lebihkan.